Sejarah San Diego Hills, Perjalanan Awal Hingga Saat ini

Pemakaman San Diego Hills saat ini menjadi pemakaman yang sangat terkenal di Indonesia. Sebagai sebuah pemakaman yang menyajikan desain landscape yang modern dan indah, mungkin tidak banyak yang tau bagaimana sejarah San Diego Hills ini berdiri, inspirasi awal, dan filosofi yang mendasari hingga terbentuk area pemakaman indah yang saat ini kita nikmati.

Pemakaman San Diego Hills merupakan salah satu karya dari keluarga Mochtar Riady, keluarga pendiri Lippo Group. Sejarah San Diego Hills berawal dari pengalaman pribadi Mochtar Riady saat hendak memindahkan makam orang tuanya yang berada di sebuah lokasi pemakaman di daerah Malang, Jawa Timur.

Pada saat itu pemakaman di TPU tersebut dirasa kurang nyaman, sedangkan Mochtar Riady menginginkan sebuah lahan pemakaman yang indah dan nyaman untuk keluarganya. Mochtar Riady kemudian memindahkan lahan pemakaman ke lahan miliknya yang berada di Karawang, Jawa Barat, dan kemudian membuat area lahan makam pribadi untuk keluarganya.

Sejarah San Diego Hills

Pemakaman San Diego Hills ini pada awalnya hanya diperuntukkan bagi keluarga Riady saja. Sejarah San Diego Hills bermula dari ketidaknyamanan keluarga Riady dengan tempat pemakaman umum yang ada di Indonesia, sehingga keluarga Riady memilih untuk membuat area pemakaman pribadi di lahan miliknya yang ada di Karawang. Namun seiring waktu berkembang menjadi tempat pemakaman umum yang mempunyai nilai komersil dan dapat diperjualbelikan.

Inspirasi Dari Pemakaman Forest Lawn

Pemakaman yang menginspirasi berdirinya San Diego Hills Memorial Park adalah Forest Lawn Memorial Park, sebuah pemakaman yang terdapat di California, Amerika Serikat. Pemakaman Forest Lawn menggunakan konsep pemakaman dengan tema taman makam yang indah, sebuah tempat pemakaman yang jauh dari kesan angker dan seram.

Forest Lawn Memorial Park didirikan pada tahun 1906 oleh Dr. Hubert Eaton dan CB Sims yang menandatangani kontrak penjualan dengan pemakaman di wilayah California pada tahun 1912. Dr. Hubert Eaton sangat percaya pada kehidupan yang menyenangkan setelah kematian.

Dia membayangkan Forest Lawn menjadi sebuah taman besar tanpa ada monumen yang rusak ataupun tanda kematian duniawi lainnya, sebuah pemakaman yang dipenuhi dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi, halaman rumput yang luas, air mancur yang memercik, patung-patung yang indah, serta arsitektur dan bangunan peringatan.

Konsep yang diusung oleh pemakaman Forest Lawn ini sesuai dengan konsep Memorial Garden yang diinginkan oleh keluarga Riady, yaitu sebuah pemakaman dengan konsep taman pemakaman yang terlihat alami dan menyatu dengan keadaan lingkungan di sekitarnya.

Bagi keluarga Riady, pemakaman merupakan bentuk kesiapan manusia dalam menghadapi kematian, sesuai dengan filosofi pendiri pemakaman Forest Lawn, dimana pemakaman adalah bentuk kesiapan manusia dalam menghadapi kematian.

Dengan percaya bahwa dengan mempersiapkan makam untuk menghadapi kematian, maka akan diberikan umur dan kesehatan yang panjang. Pemakaman Forest Lawn ini diakui atau tidak merupakan bagian dari sejarah San Diego Hills sebagai sebuah pemakaman terbaik di Indonesia saat ini. Ini menjadikan pemakaman Sandiegohill sebagai salah satu pemakaman mewah di Indonesia dan “the most beautiful cemetery in the world“.

Perencanaan Pembangunan San Diego Hills

Salah satu keluarga Riady yang terlibat langsung dengan proyek pemakaman San Diego Hills ialah James Riady. Beliau adalah bagian dari sejarah San Diego Hills yang memberikan usulan desain dan bentuk dari pemakaman yang lebih banyak mengikuti bentuk di pemakaman Forest Lawn, California.

Untuk membangun sebuah ide yang besar diperlukan riset mendalam untuk mewujudkan impian menciptakan pemakaman San Diego Hills ini. Pihak Lippo melakukan survey pasar dan melakukan kalkulasi keuntungan dan nilai yang akan diperoleh jika membuat sebuah pemakaman yang diperjualbelikan.

Berdasarkan hasil riset menunjukkan bahwa keuntungan untuk bisnis pemakaman lebih besar dibandingkan bisnis bangunan komersil seperti mall maupun perumahan. Hal ini yang menjadi landasan bagi pihak Lippo untuk memulai bisnis pemakaman dengan mengembangkan lahan pemakaman dari keluarga Riady di Karawang. Proyek pemakaman San Diego Hills ini dimulai pada tahun 2006 dan selesai pada tahun 2007.

Setelah selesai pembangunan, pihak San Diego Hills merumuskan harga San Diego Hills yang kemudian mulai diperkenalkan dan dipasarkan ke masyarakat umum.

Konsep Desain San Diego Hills

Konsep desain yang digunakan di Pemakaman San Diego Hills adalah Memorial Garden. Sebuah konsep yang dapat mengubah pandangan masyarakat pada umumnya terhadap sebuah pemakaman. Terlebih saat itu image pemakaman masih banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai mistik, kesan angker dan tidak nyaman untuk dikunjungi karena banyaknya pemakaman di Indonesia yang tidak terawat dan memiliki desain yang buruk.

Sebagai pencetus ide, Mochtar Riady menginginkan desain pemakaman yang dibuat dapat menjadi tempat yang mempunyai nilai estetik dan juga dapat berfungsi sebagai tempat rekreasi. Ide ini yang kemudian mengantarkan banyak keluarga untuk dapat wisata di San Diego Hills.

Dalam merancang pemakaman ini, pihak Lippo bekerja sama dengan Aecom, sebuah perusahaan desain arsitektural lansekap untuk kota dan lingkungan. Perusahaan Edaw Aecom ini berdiri dan beroperasi sejak tahun 1939 dan berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat. Dengan kerjasama tersebut dibuatlah konsep desain Pemakaman San Diego Hills sebagai pemakaman yang memiliki konsep multi kepercayaan dari berbagai agama dan keyakinan yang ada di Indonesia.

Pemakaman San Diego Hills dibuat dengan konsep yang menyatukan keberagaman serta sebagai bentuk perayaan untuk mengenang orang-orang yang dicintai dengan menghadirkan kehidupan yang bahagia. Pemakaman dapat dijadikan sebagai tempat yang nyaman untuk keluarga, dapat digunakan sebagai tempat pernikahan atau acara spesial, tempat untuk berekreasi dan mempunyai nilai memori yang indah.

Pemakaman San Diego Hills dibentuk sebagai penghormatan terhadap orang-orang yang meninggal dan pemenuhan kebutuhan lahan pemakaman bagi keluarga yang ingin menempatkan orang-orang yang dicintainya di tempat yang memiliki nilai.

Filosofi Nama San Diego Hills Memorial Park

Nama San Diego Hills yang digunakan pada pemakaman ini sebenarnya untuk menghadirkan suasana di bukit San Diego Hills pada pemakaman tersebut. Penamaan ini juga bertujuan untuk memancing orang untuk bertanya-tanya, mengapa pemakaman tersebut bernama “Pemakaman San Diego Hills”? Apakah sejarah San Diego Hills memiliki keterikatan dengan kota San Diego di Amerika??

Pertanyaan seperti itu tentu memancing rasa penasaran khalayak ramai tentang pemakaman San Diego Hills. Lokasi kota San Diego terletak di Amerika, tentu lokasi geografis dan daerahnya pun berbeda dengan San Diego Hills yang terletak di Karawang, Jawa Barat.

Penamaan ini dapat juga dikatakan sebagai strategi terselubung agar masyarakat ingin mengetahui lebih jauh tentang Pemakaman San Diego Hills, sebuah area pemakaman komersil yang benar-benar baru ada di Indonesia. Penggunaan nama tersebut cukup efektif untuk membuat rasa ingin tahu dari produk yang dibuat oleh Lippo Group ini.

Nama Area di San Diego Hills Memorial Park

pemakaman area lahan San Diego Hills juga menggunakan beberapa istilah yang digunakan untuk memberikan identifikasi tentang lahan pemakaman dan peruntukkannya. Penamaan tersebut dilakukan untuk memberikan nilai keindahan sebuah pemakaman sehingga mutu ataupun citra sebuah pemakaman menjadi lebih baik.

Ada 3 area besar yang terlihat jelas di peta San Diego Hills Memorial Park. Ketiga nama area itu menjadi bagian sejarah San Diego Hills dalam memberikan identifikasi dan juga merupakan representasi agama dan tradisi mayoritas yang ada di Indonesia. Ketiga nama itu adalah :

1. Garden of Creation

Garden of Creation adalah pemakaman Kristen San Diego Hills yang dikhususkan untuk masyarakat beragama Kristen-Katolik. Area pemakaman ini dibangun sebagai sebuah taman yang merupakan bentuk dari taman bagi umat Kristiani, berbagai lukisan yang ada pada taman ini menampilkan kisah yang berhubungan dengan Kitab Injil sebagai pedoman bagi umat tersebut. Wall of Creation pada pemakaman ini bertujuan untuk memberikan gambaran cerita penciptaan yang ingin disampaikan kepada pengunjung yang datang.

Wall of creation yang berada di Area Pemakaman Kristen ini adalah kumpulan gambar hasil karya seniman dan ilmuwan dunia Leonardo da Vinci. Lukisan tersebut terdapat pada Gereja ‘The Sistine’ yang berkisah tentang ‘Creation of Man’ seperti yang dijelaskan di dalam Kitab Injil. Berhadapan dengan “Wall of Creation” ini terdapat Columbarium atau Rumah Abu bertuliskan “Breath of Life” yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk menikmati lukisan-lukisan yang terdapat di ‘Wall of Creation’.

Kunjungi video San Diego Hills lainnya di chanel Youtube San Diego Hills

Playlist Video Youtube :
– Pemakaman Islam
– Pemakaman Kristen
– Pemakaman Budha (Chinese)
– Fasilitas San Diego Hills
– Mansion
– Paket Biaya Pemakaman
– Acara Pemakaman
– Tipe Pemakaman

2. Garden of Prosperity and Joy

Area pemakaman ini diperuntukkan bagi masyarakat beragama Budha yang umumnya memiliki latar belakang sebagai etnis China. Konsep ‘garden’ pada pemakaman in merupakan bentuk kebudayaan tradisional yang menghubungkan empat ruang pada taman yang menjadi elemen penting, sesuai dengan ajaran Budha. Empat elemen itu adalah:

The Outer
Inner
Imperial City
Forbidden Garden

Area Pemakaman Chinese di San Diego Hills membentuk empat susunan ruang pemakaman ini menjadi suatu aksis yang menghubungkan keempat elemen ruang tersebut. Empat ruang tersebut umumnya terdapat di daerah Cina dan berfungsi sebagai tempat yang mempunyai nilai religi.

3. Five Pillars of Faith

Area pemakaman ini ditujukan untuk masyarakat yang beragama Islam (muslim) sebagai agama mayoritas yang dianut oleh penduduk di Indonesia. Nama Five Pillars of Faith merupakan simbolisasi lima rukun Islam yang dipercaya oleh umat muslim. 5 Rukun Islam itu adalah :

1. Syahadat
2. Shalat
3. Zakat
4. Puasa.
5. Haji

Konsep utama dari area makam San Diego Hills Islam ini adalah pemakaman yang mengikuti kaidah Islam terkait pemakaman dan juga orientasi arah ke Barat yang sesuai dengan arah Kiblat dari pemeluk Muslim yaitu Ka’bah di Mekah. Area tersebut juga menghadirkan pemandangan menuju danau yang indah dan chapel yang merupakan salah satu bangunan utama di pemakaman San Diego Hills ini.